UN SEBAGAI STANDAR NASIONAL UNTUK PEMETAAN MUTU SEKOLAH

  • Admin
  • Minggu, 13/04/2014
  • Umum
  • 2865 hits

Selain sebagai salah satu penentu kelulusan, Ujian Nasional (UN) juga dimanfaatkan untuk tiga hal lainnya, yaitu pemetaan, seleksi ke jenjang yang lebih tinggi, dan untuk pemberian bantuan atau afirmasi ke daerah. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam, mengatakan UN dijadikan sebagai standar nasional dalam melakukan pemetaan terhadap mutu sekolah seperti halnya delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

“Memang dalam mutu, satu sekolah itu berbeda mutunya dengan yang lain. Oleh sebab itu UN sangat penting untuk mengetahui apakah sekolah itu sudah memenuhi standar nasional atau berada di bawah. Dengan menggunakan standar itu kita bisa mengukur mutu sekolah,” ujar Nizam dalam acara gelar wicara dengan Radio Sindo Trijaya, di Studio Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud, Jakarta, (11/04/2014).

Ia mencontohkan, pada hasil UN tingkat SMA tahun 2013 lalu, capaian secara nasional untuk bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mencapai nilai 68,41. Sedangkan standar nasional yang ditetapkan pemerintah adalah 5,5. Itu berarti untuk bidang IPA sudah melebihi standar nasional. Kemudian untuk Matematika, capaian nilai secara nasional adalah 5,49, berarti berada sedikit di bawah standar nilai nasional.

Nizam juga menjelaskan, setelah hasil UN keluar, semua sekolah mendapatkan semacam rapor yang memperlihatkan mutu sekolah tersebut dengan melihat perolehan nilai siswanya dalam UN. Rekapitulasi nilai UN setiap sekolah tidak hanya sampai pada mata pelajaran, tetapi sampai pada sub kompetensi mata pelajaran. “Misalnya sains. Ada kompetensi untuk fisika modern. Apakah nilainya di bawah rata-rata kabupaten atau tidak?”, katanya.

Jika nilai rata-rata yang diperoleh sekolah saat UN berada di bawah nilai rata-rata kabupaten, berarti sekolah tersebut harus mendapat perhatian khusus. Sedangkan jika nilainya berada di atas rata-rata provinsi, sekolah tersebut bisa menjadi sekolah percontohan. “Bahkan kita bisa tahu, misalnya nilai untuk materi fluida statik nilainya rendah sekali. Apakah berarti gurunya yang salah konsep?”, tutur Nizam.

Karena itu ia menegaskan sekali lagi, UN sangat penting untuk dilaksanakan karena hasilnya bisa dijadikan sebagai pemetaan dan evaluasi sekolah. Dengan begitu, sekolah bisa memiliki potret dirinya, dan mengukur mutu sekolahnya, sehingga bisa memperbaiki diri sesuai pemetaan dari hasil UN.

Sumber berita www.kemdikbud.go.id, Publisher : Nurjolis

: tanpa label

KOMENTAR

Apabila ada yang ingin dikonsultasikan, silakan untuk menghubungi kami.